Editor in Chief Jurnal Insani Lolos AICIS+ 2025

Mataram – Kabar membanggakan datang dari dunia akademik Indonesia. Arif Sugitanata, Editor in Chief dari “Insani: Jurnal Pranata Sosial Hukum Islam” sekaligus alumni Program Doktor Ilmu Syari’ah, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, berhasil lolos sebagai peserta Open Panel pada ajang bergengsi The 24th Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) tahun 2025. Dalam forum internasional tersebut, ia akan mempresentasikan karyanya yang berjudul “Beyond Normative Narratives: Early Marriage as a Rational Choice among the Rohingya Muslim Refugee Community in Aceh.”

AICIS+ 2025 merupakan konferensi internasional tahunan yang diselenggarakan Kementerian Agama Republik Indonesia dan menjadi ajang pertemuan para akademisi dari berbagai negara. Tahun ini, ribuan abstrak diterima dari 31 negara, namun hanya sedikit yang lolos setelah melalui proses peninjauan ketat. Lolosnya Arif menjadi bukti pengakuan atas kualitas riset yang dihasilkannya, sekaligus menunjukkan bahwa kontribusi akademisi Indonesia semakin diakui di kancah global.

Selain mengangkat nama almamaternya, capaian ini juga mempertegas reputasi Arif sebagai penggerak pengembangan wacana keilmuan Islam melalui jurnal ilmiah yang dipimpinnya. Kiprahnya sebagai pemimpin redaksi jurnal akademik dipadukan dengan prestasi internasional ini menjadi bukti nyata peran ganda yang dijalankannya: menjaga tradisi intelektual sekaligus memperluas jejaring ilmiah global.

“Kesempatan ini bukan sekadar kebanggaan pribadi, tetapi juga amanah intelektual untuk memperluas diskursus tentang Islam, masyarakat dan isu-isu kemanusiaan. Semoga bisa memberi manfaat yang lebih luas dan mengharumkan nama institusi dan jurnal yang dikelola,” ungkap Arif.

Keikutsertaan ini menegaskan posisi alumni UIN Sunan Kalijaga yang konsisten memberikan kontribusi akademik bermakna, baik melalui karya tulis, pengelolaan jurnal, maupun partisipasi dalam forum internasional. Dengan demikian, kiprah Arif Sugitanata tidak hanya menjadi prestasi personal, melainkan juga representasi dari berkembangnya tradisi keilmuan Islam yang kritis, inovatif, dan relevan dengan tantangan global.

Related Posts

Generasi Z dan Tantangan Belajar di Era Serba Instan

Generasi Z, yaitu kelompok yang lahir pada pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, merupakan generasi yang tumbuh dalam ekosistem digital yang begitu intens. Mereka sejak kecil telah akrab dengan gawai, media…

Peran Pendidikan Agama dalam Membentuk Toleransi

Pendidikan agama di Indonesia selalu menempati posisi yang strategis dalam diskursus tentang pembangunan manusia dan masyarakat. Sebagai bangsa yang berdiri di atas fondasi keberagaman suku, bahasa, budaya, dan agama, Indonesia…

You Missed

Perlindungan Hukum untuk Pekerja Migran Indonesia

Perlindungan Hukum untuk Pekerja Migran Indonesia

Masa Depan Pers di Tengah Tekanan Politik

Masa Depan Pers di Tengah Tekanan Politik

Fenomena Politik Populis di Indonesia

Fenomena Politik Populis di Indonesia

Peran Diaspora Indonesia dalam Politik Global

Peran Diaspora Indonesia dalam Politik Global

Fenomena Polarisasi Politik di Era Digital

Fenomena Polarisasi Politik di Era Digital

Media Sosial sebagai Arena Pertarungan Politik di Indonesia

Media Sosial sebagai Arena Pertarungan Politik di Indonesia