Cinta Satu Atap Yang Terbatas

Bagi seorang mahasiswa pasti tau apa itu KKN, apalagi bagi mahasiswa yang sudah semester 6 pasti akan merasakan KKN itu seperti apa, akan tetapi tidak menuntut kemungkinan bagi mahasiswa yang sudah semester 12 masih belum bisa KKN kayak teman saya, yang tidak usah saya sebutkan namanya karena itu merupakan sesuatu prestasi bagi dirinya sendiri.

Banyak mahasiswa bilang kalau KKN itu Kuliah Kerja Nyantai, Kuliah Kerja Nyelfi, Kuliah Kerja Ngepantai (bagi yang dekat dengan pantai), Kuliah Kerja Ngemall atau apalah itulah mengenai singkatan KKN. Pada pelaksanaan KKN sendiri, setiap kampus beragam sesuai dengan kebijaksaan kampus tersebut. Ada yang Cuma 15 hari, 1 Bulan, 2 Bulan dan bahkan ada yang Cuma 7 hari.

Bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN biasanya terdiri dari tujuh atau delapan orang setiap kelompok (unit) dan itu campur antara mahasiswa dan mahasiswi. Dalam satu kelompok biasanya terdiri dari 3 mahasiswa dan 5 mahasiswi, mereka ditempatkan dalam satu rumah kosong yang tidak ada penghuninya dengan kata lain satu atap. Dalam mengarungi kehidupan KKN tidak menuntut kemungkinan akan adanya benih-benih Cinta yang hadir dalam kehidupan satu atap.

Cinta itu datang begitu cepat bagaikan jaringan 5G pada Internet. Mungkin datangnya cinta itu disebabkan karena sering bersama dalam menjalani kehidupan KKN. Banyak mahasiswa dan mahasiswi yang menemukan cintanya di kehidupan KKN akan tetapi banyak juga yang ketikung gara-gara kehidupan KKN penuh dengan tikungan dengan jalan yang begitu licin.

Ketahuilah Cinta KKN itu hanya cinta yang terbatas, hanya terbatas pada kehidupan KKN saja. Meski banyak mahasiswa dan mahasiswi dipertemukan dengan Cinta di kehidupan KKN dan berlanjut pasca KKN. Cinta KKN punya limit waktu yang tidak panjang bagaikan kouta internet yang memiliki batas waktu. Terkadang ada yang cuma satu bulan atau dua bulan saja. Akan tetapi tidak menuntut kemungkinan cintanya bisa berjalan selama satu tahun, tapi perlu ingat! Kouta internet itu ada yang masa aktifnya sampai satu tahun loh.

Penulis: Suud Sarim Karimullah

Related Posts

Iman, Ego, dan Perjalanan Panjang Menuju Keikhlasan

Iman, ego, dan keikhlasan adalah tiga unsur yang saling berkaitan dalam perjalanan spiritual manusia. Ketiganya ibarat tiga titik dalam satu garis panjang kehidupan, sebab seseorang berjalan perlahan dari kegelapan menuju…

Menemukan Keseimbangan antara Dunia dan Akhirat di Usia Muda

Menemukan keseimbangan antara dunia dan akhirat di usia muda adalah sebuah seni perpaduan antara idealisme dan kesadaran spiritual, antara semangat mengejar cita-cita dan ketenangan dalam beribadah. Usia muda adalah masa…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Dampak Sosial Media terhadap Kesehatan Mental Generasi Z

Dampak Sosial Media terhadap Kesehatan Mental Generasi Z

Tantangan Privasi di Era Big Data

Tantangan Privasi di Era Big Data

Iman, Ego, dan Perjalanan Panjang Menuju Keikhlasan

Iman, Ego, dan Perjalanan Panjang Menuju Keikhlasan

Menemukan Keseimbangan antara Dunia dan Akhirat di Usia Muda

Menemukan Keseimbangan antara Dunia dan Akhirat di Usia Muda

Hijrah Bukan Pelarian, Tapi Perlawanan terhadap Kekosongan Zaman

Hijrah Bukan Pelarian, Tapi Perlawanan terhadap Kekosongan Zaman

Ketika Hijrah Menjadi Gerakan Budaya Baru Anak Muda

Ketika Hijrah Menjadi Gerakan Budaya Baru Anak Muda