Sebagai suatu ideologi negara, Pancasila terbentuk melalui sejarah panjang yang memunculkan warisan nilai nilai-filosofis yang mencakup dimensi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah demi mufakat, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini tidak murni merupakan retorika normatif, melainkan diyakini sebagai pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara yang dijalani secara berkesinambungan di lintas generasi.
Pemuda diwartakan sebagai generasi penerus hendaknya tidak sekadar aquainted dengan Pancasila, tetapi juga membaurkan nilai-nilai tersebut sehingga terjadi transformasi pada karakter. Dalam konteks perlawanan terhadap perjudian online, nilai-nilai luhur Pancasila menciptakan modal sosial yang berharga dalam kehidupan.
Nilai sila pertama dalam Pancasila menyelam Ketuhanan Yang Maha Esa mengawali individu berkeinginan untuk memiliki kesadaran spiritual, regenerasi dialog transenden, serta nilai-nilai moralitas yang semestinya menjadi sebuah rem dalam berperilaku. Kecenderungan yang berhubungan dengan praktik perjudian online hanya terjadi karena kurang mengembangkan kendali diri, lingkungan dalam memperoleh uang secara instan, dan kehilangan arah pedoman spiritual yang mengarahkan pada praktik sosial yang tidak benar dan bertanggung jawab.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, juga memberikan kerangka etis bagi para pemuda Indonesia untuk memahami dampak judi online terhadap dirinya sendiri dan kehidupan sosialnya. Praktik perjudian memberi daya pada kerasnya hidup manusia dan juga telah membuat manusia lebih lemah dengan kecanduan itu sendiri dan akhirnya menghancurkan martabatnya sendiri. Selain itu, judi online bisa memicu disintegrasi sosial dengan egoisme, keserakahan, dan perilaku eksploitatif. Nilai kemanusiaan yang beradab seharusnya membuat para pemuda mencapai implementasi sosial atas tindakan moralnya.
Judi online bukan hanya tentang pertaruhan uang yang hilang atau dimenangkan, akan tetapi memiliki relasi yang mencangkup aspek psikologis dan sosial dalam jangka panjang yang bisa memutus relasi sosial. Berbagai teori moralitas yang salah satunya disampaikan oleh Immanuel Kant menegaskan bahwa penting untuk menghormati manusia sebagai tujuan, bukan semata alat. Sebab jika kita memandang manusia hanya sebagai lawan untuk dieksploitasi dalam perjudian, maka bisa dikatakan bahwa kita telah melanggar sebuah prinsip moral yang fundamental tentang penghargaan atas kemanusiaan.
Persatuan Indonesia yang merupakan sila ketiga mengarahkan kepada setiap bangsa Indonesia untuk berjuang dalam menjaga kebersamaan di tengah kehidupan yang beragam. Jika seorang pemuda tidak mempunyai pondasi nilai yang kokoh, ancaman terhadap konflik sosial dan kepentingan ekonomi bisa menjadi sebuah perpecahan, sehingga dibutuhkan sebuah persatuan yang didasarkan pada penghargaan terhadap keberagaman dan tanggung jawab bersama dalam mengahapai persolan tersebut. Dalam hal ini, teori integrasi sosial Émile Durkheim menegaskan akan pentingnya norma dan nilai kebersamaan dalam menjadi kohesivitas sosial kehidupan. Sebab tanpa berbagai nilai bersama yang kokoh, masyarakat akan mengalami anomali, keadaan tanpa norma yang jelas, yang selanjutkan akan memudahkan terciptanya berbagai praktik penyimpangan seperti judi online.
Sila keempat dalam Pancasila yang merupakan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, membawa pemahaman bagi kita terhadap berbagai nilai domokrasi yang sehat sebab pengambilan keputusan dilaksanakan secara bijaksana dan arif melalui dialog yang jujur dan terbuka. Masuknya pengaruh judi online ke dalam kehidupan generasi bangsa bisa dikaitkan dengan minimnya literasi digital, rendahnya pengawasan sosial, dan ketidakhadiran dialog konstruktif mengenai bahayanya judi online.
Penguatan demokrasi pasrtisipatif dengan mengajak para generasi bangsa untuk berdiskusi secara terbuka tentang dampak negatif judi online bisa membentuk kesadaran kolektif yang kuat. Jürgen Habermas menyampaikan bahwa dalam demokrasi deliberatif menekankan akan pentingnya komunikasi rasional dan inklusif sebagai sebuah fondasi sehingga dalam proses deliberasi di kalangan para pemuda bisa diarahkan untuk mencari solusi yang komprehensif dalam melawan segala praktik judi online dengan tetap mempertimbangkan nilai moral, hukum dan sosial secara moderat.
Pada sila terakhir, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan pengingat bagi kita dalam mewujudkan sistem yang berkeadilan yang selalu menjujung tinggi hak-hak kemanusiaan. Judi online selalu menjadi sebuah cermin ketidakadilan sosial sebab memanfaatkan kelemahan ekonomi dan psikologis kelompok tertentu, yang sekaligus menciptakan sebuah pola konsumsi yang tidak produktif. Apabila seorang pemuda yang seharusnya menjadi sebuah aset yang memiliki potensi dalam pembangunan bangsa malah terjebak dalam tipu daya judi online, maka energi kreatif dan inovatif akan tertarik sehingga menghambat dalam terwujudnya kemajuan bersama.
Menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai penanggulangan judi online menjadi bagian perjuangan yang mulia, sebab setiap orang memiliki kesempatan yang adil untuk berkembang tanpa tertipu kegagalan dan godaan destruktif. Teori-teori tentang keadilan, sepertinya teori keadilan John Rawls, bisa memberikan kontribusi pemikiran lebih ketika datang dalam memahami perlunya menjaga agar masyarakat kita tidak terpecah-belah oleh aktivitas ekonomi yang merugikan pihak tertentu. Tantangan dalam melakukan mencegahan terhadap parktik judi online tidak hanya menyangkut tentang sebuah regulasi hukum yang tegas, akan tetapi juga penguatan karakter para pemuda, literasi digital, dan pembangunan ekosistem moral dalam sosial kehidupan masyarakat.
Para pemuda perlu didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memahami bahwa dunia digital bukan sekadar panggung hiburan, tetapi juga arena manipulasi dan eksploitasi. Dengan fondasi nilai Pancasila yang kokoh, para pemuda dapat menjadi agent of change dan social control yang bisa dengan mudah melakukan filterasi terhadap berbagai informasi dan mampu untuk membedakan dampak positif dan negatifnya. Mereka bisa mewujudkan ketahanan mental yang diperlukan untuk menolak segala godaan dari berbagai praktik judi online yang menjanjikan kekayaan secara instan tanpa adanya usaha yang keras. Nilai-nilai Pancasila akan membentuk kesadaran bahwa hidup yang bermakna tidak sekadar diukur dari materi, tetapi juga dari sejauh mana seseorang berkontribusi pada kebaikan bersama.
Dalam kerangka teori pembangunan manusia yang holistik, seperti yang digagas oleh Amartya Sen tentang kapabilitas manusia, kita dapat melihat bahwa nilai-nilai Pancasila membantu memperluas kapabilitas generasi muda untuk memilih tindakan yang bermartabat. Dengan didukung nilai-nilai ini, pemuda memiliki otonomi moral untuk menolak godaan perilaku destruktif. Mereka memahami bahwa aksi judi online bukan sekadar pilihan individu, tetapi terkait erat dengan konsekuensi sosial, ekonomi, dan moral yang jauh lebih luas.
Pancasila sebagai fondasi bagi pemuda untuk melawan judi online bukanlah sekadar slogan atau kampanye singkat, melainkan sebuah agenda besar yang melibatkan transformasi paradigma, penguatan karakter, penajaman kesadaran moral, serta pengembangan lingkungan sosial dan hukum yang kondusif. Kehadiran judi online adalah sinyal peringatan bahwa dunia yang kian terhubung tidak hanya membawa berkah, tetapi juga memunculkan tantangan yang serius terhadap integritas moral bangsa. Pemuda sebagai aktor kunci dalam menghadapi tantangan ini harus dibekali dengan pandangan hidup yang utuh, nilai-nilai yang kokoh, serta kemampuan analitis dan kritis dalam menyikapi fenomena digital.
Melalui Pancasila, para pemuda dapat memahami bahwa tindakan melawan judi online bukan sekadar upaya mematuhi hukum, tetapi juga merupakan perwujudan tanggung jawab moral dan etika yang melekat pada diri mereka sebagai anggota masyarakat yang beradab. Dalam proses ini, nilai-nilai Pancasila berfungsi sebagai kompas yang memandu setiap keputusan dan tindakan. Kompas ini menunjukkan bahwa kesuksesan sejati bukanlah diukur dari materi semata, tetapi dari sejauh mana seseorang dapat berkontribusi pada kemajuan moral dan kesejahteraan bangsa.
Pembangunan kesadaran ini memerlukan kesinambungan antara pembelajaran teoritis dan pengalaman praktis. Pemuda perlu diajak mengalami secara langsung pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, misalnya melalui keterlibatan dalam kegiatan sosial, relawan di sektor pendidikan, pengembangan keterampilan kepemimpinan yang jujur dan beretika, serta keterlibatan dalam diskusi publik tentang isu-isu moral yang relevan. Dengan demikian, transformasi moral yang diinginkan tidak berhenti pada retorika, melainkan menjadi bagian integral dari jati diri pemuda.
Proses melawan judi online dengan berlandaskan Pancasila adalah upaya mengukuhkan identitas nasional yang bermartabat di tengah gempuran arus globalisasi dan disrupsi digital. Ini adalah proses yang memadukan kekuatan moral, spiritual, intelektual, dan sosial, membentuk generasi muda yang tak hanya tangguh menghadapi tantangan ekonomi atau politik, tetapi juga cerdas secara moral dan dewasa secara spiritual. Keberhasilan proses ini akan menentukan apakah Indonesia dapat merawat nilai-nilai luhurnya di tengah perubahan zaman, atau justru akan tenggelam dalam arus pragmatisme dan hedonisme global.
Pancasila sebagai fondasi pemuda dalam melawan judi online tidak hanya sebatas gagasan normatif, melainkan gagasan transformatif yang diharapkan dapat mengejawantah dalam kebijakan, sikap hidup, interaksi sosial, dan struktur masyarakat. Keberhasilan implementasi gagasan ini bergantung pada sinergi berkelanjutan antara pendidikan, penegakan hukum, literasi digital, partisipasi masyarakat, serta penguatan nilai-nilai moral yang dimulai dari keluarga dan lingkungan terdekat. Jika semua aktor berkomitmen untuk menjadikan Pancasila sebagai panduan dalam menghadapi tantangan judi online, maka generasi muda Indonesia akan mampu berdiri kokoh sebagai penjaga moralitas bangsa, sanggup menolak godaan perjudian, dan menjaga integritas diri serta kejayaan Indonesia di tengah dunia yang terus berubah.
Pencapaian tersebut tidaklah mudah, namun jika kita mengingat sejarah lahirnya Pancasila yang dibidani oleh para pendiri bangsa yang memiliki visi moral dan intelektual jauh ke depan, maka perjuangan ini bukanlah hal yang mustahil. Spirit para pendiri bangsa itu seharusnya menginspirasi generasi muda untuk bersikap proaktif, tidak sekadar menjadi korban perubahan zaman, tetapi juga menjadi subjek yang membentuk masa depan dengan nilai-nilai luhur. Dalam upaya ini, setiap individu dapat memberikan kontribusi sesuai perannya, baik sebagai pelajar, mahasiswa, profesional, politisi, aktivis, maupun warga biasa yang peduli. Ketika Pancasila benar-benar dihidupkan dalam kesadaran dan perilaku kolektif, ancaman judi online akan terasa semakin minimal, tergantikan oleh iklim sosial yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.
Dengan landasan Pancasila, para pemuda akan memiliki filter moral yang kuat untuk mengevaluasi fenomena digital, memahami konsekuensi luas dari pilihan yang diambil, serta mengedepankan keadilan, kemanusiaan, dan ketuhanan dalam setiap langkah kehidupan. Ini adalah warisan tak ternilai yang dapat mendewasakan bangsa dan memastikan bahwa Indonesia tetap tegak berdiri di tengah arus global dengan jati diri dan integritas yang tak tergoyahkan. Pada akhirnya, Pancasila tidak hanya menjadi kata-kata yang dihafal, tetapi menjadi denyut nadi moral yang senantiasa memandu generasi muda dalam meniti jalan peradaban yang luhur dan bermartabat, jauh dari bayang-bayang judi online dan degradasi moral yang menyertainya.
Penulis: Suud Sarim Karimullah





