
“Cepat atau lambat jika sejatinya engkau seorang pencari pada akhirnya akan kau temukan. Teruslah Mencari!”~ Maulana Jalaluddin Rumi
Memilih meninggalkan salah satu nikmat dalam kehidupan di dunia yang merupkan sesuatu fitrah manusia dan merupakan salah satu tuntunan syariat untuk bisa menyempurnakan agama seseorang yakni dengan menikah, dan memilih berkhidmat dengan sungguh-sungguh dalam mencari ilmu pengetauan dan menjadikan ilmu syariat untuk mencapai sebuah puncak dari kehidupan dalam mengarungi samudra kasih sayang-Nya.
Bagi mahasiswa tingkat akhir, skripsi bukanlah persoalan yang mudah untuk diselesaikan karena butuh perjuangan yang sangat berat dan memakan waktu yang banyak. Mengerjakan skripsi sama halnya dengan Naruto yang berjuang untuk menyelamatkan Konoha dan perjuangan yang dilakukan oleh Sun Gokong, Cut patkay dan Tong SamChong yang mengembara jauh ke barat untuk mencari kitab suci sampai berdarah-darah demi mencapai apa yang menjadi tujuan yang diingikannya.
Banyak mahasiswa tingkat akhir yang berstatus jomblo dengan alasan mereka menjomblo bukan karena tidak mau atau tidak suka bercinta. Akan tetapi kesibukannya dengan keilmuan menjadikan mereka lupa akan kata cinta dalam kamus kehidupannya.
Cinta merupakan sesuatu urgensi dalam kehidupan setiap manusia karena itu adalah fitrah yang diberikan oleh Sang Maha Pencinta akan tetapi skripsi juga tidak kalah penting dari cinta karena skripsilah yang akan menghartarkan menuju wisuda untuk bisa bertemu mertua dalam membangun rumah cinta. Benar apa yang dikatanya oleh Panglima Tiang Feng bahwa “Dari dulu beginilah cinta. Deritanya tiada akhir”.
Penulis: Suud Sarim Karimullah